MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK

MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK



Pertemuan ke 1
Rabu, 07-Maret-2018

Materi
1. Mempelajari Penyakit Ternak Besar maupun kecil.
2. Mempelajari Faktor-faktor terjadinya penyakit Hewan.
3. Mencegah dan mengobati penyakit hewan.


Hewan
1. Pangan/Produksi (Sapi, Kambing, Ayam)
     Pendekatan Ekonomi, kerena untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
2. Konservasi (Hewan yang di lindungi)
     Pendekatan Pelestarian, Karena untuk kekayaan bangsa.
3. Lab (Hewan untuk penelitian, Tikus, dll)
     Pendekatan Penelitian, Karena untuk Penelitian.
4. Peliharaan/Pet Animal (Kucing,Anjing)
     Pendekatan Kasih Sayang, sebab untuk Peliharaan.
5. Aquatic Animel (Ikan,Udang,dll)
    Pendekatan Ekonomi,Pelestarian,Penelitian,Kasih sayang

Ternak
1. Ternak Besar (sapi,kerbau)
2. Ternak Kecil (Kambing,Kelinci)
3. Unggas (Ayam,Itik)

Prinsip Kesehatan 
1. Host (Ternak)
2. Agen Penyakit (Mikro organisme dan Parasit)
3. Lingkungan (Kandang)

Catatan
1. Kebutuhan Pakan pada hewan ternak 60~70%.
2. Kesehatan 6% (Jika kesehatan tidak diperhatikan bisa mencapai 60~80%).
3. Domestikasi adalah pemeliharaan hewan liar untuk di ternakkan.
4. Pasturella adalah bakteri yang ada di hidung sapi.

Praktikum 

1. Melihat tingkah laku ternak, kondisi umum tubuh bagian luar.
   
  Sapi 1 (Ear tag 10/74)

Kulit       : Kusam
Bulu       : Tidak mengkilap
Mata       : Berair
Hidung   : Normal
Mulut     : Normal
Rektum  : Normal
Vulva     : Normal
Perut      : Besar
Ambing : Tidak Simetris
Kaki       : Normal

 Sapi 2 (Ear tag U/13/B)

Kulit      : Kusam
Bulu      : Tidak mengkilap
Mata      : Berair
Hidung  : Normal
Mulut    : Normal
Rektum : Normal
Vulva    : Kering
Ambing : Tidak simetris
Kaki      : Kaki X

2. Melihat Kondisi Lingkungan (Hewan, Pakan, Kandang, Kotoran)

  • Tempat air minum dan air minum kotor hingga berwarana hijau.
  • Kebersihan alas kandang sangat kotor, kotoran sapi jarang dibersihkan.
  • Stok pakan tidak  strandart.
  • Nutrisi pakan tidak standart.


Sapi

Stok pakan 
 Kandang

 Tempat air minum 
 Induk dan anak 






Pertemuan ke 2
Rabu, 14 - Maret - 2018

MATERI
 "Mengetahui Penyakit Karena Infeksius"

INFEKSIUS
1. MIKROBA

  • Mikro organisme - Mikro biologi
  1.  Bakterial/Bakteri : (gram (+), Gram (-))
  2.  Viral/Virus : (Anti Viral)
  3.  Fungal/Fungus/Jamur : (Anti Fungi)

2. PARASIT

  • Internal  : disebabkan oleh Cacing (Trema toda, Nema toda, castoda) 
  • External : disebabkan oleh (Kutu,Pinjal,Tungau,Camlpak)

CATATAN
Contoh Bakterial
  • Pasteurella Mostocida
  • Bacilus Antrax
  • Salmonella sp
  • Escheria coli
Contoh Virus
  • AI (Alvian Influenza)
  • ND (New Castle Desearces)
Contoh Fungal / Fungus
  • Asperugilus Nigel

VAKSIN  
Pemberian Vaksin yang dilemahkan dan diberikan ke ternak bermaksud untuk mensiagakan kekebalan tubuh ternak supaya siap apabila ternak kemasukan virus dari luar.

PRAKTIKUM
Kelompok 
  1. Muhammad Ananng Safi`i
  2. Ahmat Sigit Hendrianto
  3. Ivan Milan Ardani
Metode Praktikum

  • Mengukur Temperature.
  • Mengukur Pulsus.
  • Mengukur Respirasi.
A. Sapi Dewasa.
  • Temperatur : 38,2 Celcius
  • Pulsus : 39 kali/menit
  • Respirasi : 22 kali/menit
B. Sapi Pedet.
  • Temperatur : 39 Celcius
  • Pulsus : 69 kali/menit
  • Respirasi : 32 kali/menit
C. Sapi Pedet Sakit.
  • Temperatur : 40,2 Celcius
  • Pulsus : 58 kali/menit
  • Respirasi : 26 kali/menit


Pertemuaan ke 3
 Rabu, 21-03-2018

MATERI
"Bakteri"

A. Sejarah Penemuaan Bakteri

Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini meyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukan miskorkop. Setelah abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang. Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antony Van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, Robert Koch.

B. Pengertian Bakteri


Bakteri (dari kata Latin bacterium ; Jamak : bakteria) kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Nama Bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang berarti batang kecil. Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan, tumbuhan, atau manusia. Beberapa kelompok bakteri di kenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Pada umumnya bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm yaitu Thiomargarita namibiensis. Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.

C. Ciri - ciri bakteri
  • Bersel satu dan sangat sederhana.
  • Prokariotik.
  • Kandungan kromosomnya haploid (n).
  • Hidup secara autotrof/heterotrof.
  • Memerlukan kelembapan yang tinggi sekitar 85% untuk kehidupannya.
  • Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan variasinya.
  • Berkembang biak/bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
D. Struktur Bakteri

Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, materi genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid.

1. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di dinding sel.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berkaitan dengan polisakarida (peptidoglikan). Dinding sel terletak di luar membran sel.
3. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein (fosfollpid). Membran sel mengandung enzim respirasi.
4. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
5. Bulu Cambuk (Flagel)
Alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri mendekati makanan atau menjahui jika ada racun atau bahan kimia.
6. Materi Genetik
AND (disebut juga DNA) berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.
7. Ribosom
Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari mikroskop, ribosom terlihat seperti srtuktur kecil yang melingkar, Ribosom berfungsi dalam mensintesis protein.
8. Plasmid
Selain ADN bakteri juga mempunyai plasmid, plasmid juga mampu memperbanyak diri, dalam satu sel bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 plasmid.


E. BERDASARKAN BENTUKNYA

1. Kokus (Coccus)
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat, kokus terbagi
2. Basil (Bacillus)
Bakteri yang berbentuk batang atau silinder
3. Spiral (Spirilum)
Bakteri yang berbentuk lengkung atau spiral.

F. SEL BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF

1. Gram Positif
Gram Positif merupakan bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu dalam proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.

2. Gram Negatif
Gram Negatif merupakan bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah jika diamati dengan mikroskop.



Praktikum ke 3 

Praktikum ke 3 adalah praktikum pengobatan cacing pada sapi dengan mengguanakan alat DRENCHING GUN atau alat cekok untuk ternak, pengobatan cacing dengan drenching gun selain aman pada ternak juga mudah digunakan mudah mengatur dosis pemakain serta efisien dalam penggunaan.

PENYAKIT PADA TERNAK BESAR
  1. CEMBRANA
  1. Pengertian
Penyakit Jembrana merupakan penyakit menular akut pada sapi Bali yang disebabkan oleh Retrovirus, keluarga lentivirinae yang termasuk dalam famili retroviridae,
  1. Gejala
  • Ternak sapi mengalami demam tinggi
  • Ternak sapi mengalami berkeringat darah
  • Diare yang sering bercampur darah,
  • mengalami penurunan nafsu makan sehingga kenaikan berat badan sapi terhambat,
  • Ternak sapi yang terjangkit seringkali mengalami pendarahan kulit

  1. Terapi
  • Karantina :memelihara ternak sapi yang baru datang di tempat lain 
  • Isolasi: mengandangkan sapi yang terjangkit penyakit jembrana secara terpisah
  • Sanitasi: dengan cara membersihkan kandang
  • Penyemprotan Desinfektan:memusnahkan serangga penghisap seperti lalat,caplak dan nyamuk, 
  • Vaksinasi:agar ternak sapi memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik
  1. BLOAT
  1. Pengertian
Bloat tympani adalah pada ternak terjadi karena adanya timbunan gas yang berlebihan sehinggah rumen ternak mengembung.
  1. Gejala
  • Ternak sapi kesulitan bernapas lebih sering bernpas melalui mulut.
  • Nafsu makanya si sapi menurun derastis,
  • Pulsus pada nadi meningkat
  • Sapi merasa resah
  • Mata sapi merah
  1. Terapi
Di tusuk oleh kayak jarum agar angin keluar menempatkan kaki sapi pada tempat yang lebih tinggi, mulut dibuka dan sepotong kayu dimasukan secara melintang.
Ternak diberi minum minyak goreng 100-200 ml.
  1. Malighant Catarrhal Fever
  1. Pengertian
Penyakit yang bersifat Imunoproliferatif dapat menyebabkan kematian pada hewan peka yang tergabung pada Ordo Artiodactyla ,yang bersifat fatal yang menyerang sapi yang disebabkan oleh salah satu anggota grup virus MCF (MCFV)
  1. Gejala
  • Demam, eksudat kental dari mata dan hidung
  • Kekeruhan kornea, diare dan gejala saraf
  • Gemetar/kejang
  • Demam tingi di atas 41 derajat
  1. Terapi
Pengobatan belum ada, untuk mencegah infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik berspektrum luas, tidak menempatkan kandang ternak sapi dekat dengan kandang domba. Dianjurkan ternak yang menderita penyakit ingusan dipotong. Karena diketahui MCF merupakan penyakit deads-end-host
  1. Bovine Ephemeral Fever (BEF)
  1. Pengertian
Penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) disebut juga sebagai penyakit demam tiga hari yang bersifat akut yang disertai demam, dengan angka sakit tinggi akan tetapi angka mati rendah.
  1. Gejala
Bovie Ephemeral Fever (BEF) di temukan demam dengan kenaikan 2~4 °C dari suhu normal dengan jangka waktu 1~4 hari, dengan ciri-ciri gemetaran, kehilangan nafsu makan maupun minum, dengan frekuensi respirasi dan jantung yang meningkat disertai konstipasi atau diare.
  1. Terapi
Apabila banyak hewan yang terserang, satu atau beberapa penderita saja dengan klamidiosis, laminitis atau parturien parasis, gangguan yang terakhir dapat segera disembuhkan dengan jalan injeksi larutan kalsium.
  1. Surra (Trypanosomiasis)
  1. Pengertian
Surra (Trypanosomiasis) adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Trypanosoma Evansi yang ditularkan melalui gigitan lalat penghisap darah (Haematophagus flies).
  1. Gejala
Gejala klinis yang tampak pada hewan bervariasi tergantung pada keganasan atau virulensi agen Trypanosoma Evansi, Surra umumnya berlangsung kronis (Chronic Infection) dengan angka kematian yang rendah.
  1. Terapi
  • Ternak yang sehat segera dipisahkan dari ternak yang sakit.
  • Segera laporkan kepada dinas peternakan setempat.
  • Mengikuti program vaksinasi surra yang dilaksanakan oleh dinas peternakan setempat
  1. PENYAKIT ASIDOSIS RUMEN
  1. Pengertian
Suatu kondisi patologis yang berhubungan dengan akumulasi asam atau menipisnya cadangan basa dalam darah dan jaringan tubuh, dan ditandai dengan kosentrasi ion hidrogen yang meningkat.
  1. Gejala
  • Perut sakit.
  • Ternak terliat lesu.
  • Gerakan lambat.
  • Nafsu makan berkurang.
  1. Terapi
  • Pengaturan pakan
V. Brucellosis
a. Pengertian
Penyakit pada sapi yang menyerang pada sapi yang mengalami kebuntingan tua
b. Gejala
  • Terjadi abortus terutama pada usia kebuntingan 6 – 9 bulan.
  • Adanya kotoran yang keluar dari vagina hewan sapi.
  • Jika sapi jantan, yang terkena adalah bagian testis dan bisa menybabkan gangguan pada alat reproduksinya.
  • Induk yang mengalami keguguran masih membawa kuman Brucella abortus sampai pada masa 2 th.
  • Sapi mengalami higroma (pembesaran kantong persendian.
  1. Terapi
  • Selalu berikan tndakan higienis.
  • Pemberian vaksinasi dengan strain 19.
  • Sapi yang terlanjur terkena sebaiknya segera dijual.
  • Tempat yang sudah terkontaminasi harus didesinfeksi.
  1. Anthrax
  1. Pengertian
Anthrax atau radang limpa adalah penyakit menular pada sapi yang paling berbahaya Anthrax bersifat zoonosis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacilllus Anthracis bersifat akut atau perakut pada bebagai jenis
  1. Gejala
  • suhu tubuh tinggi sekitar 41 - 42 °C
  • kehilangan nafsu makan yang mengarah kepada terhentinya produksi susu pada sapi perah
  • edema di sekitar leher, hidung, kepala dan scrotum
  • sempoyongan, gemetar dan dengan segera timbul kematian
  1. Terapi
  • Segera dilaporkan kepada Dokter Hewan
  • Pengobatan dapat menggunakan penisilin, tetrasiklin, dan preparat sulfa
  • Apabila pengaruh obat sudah hilang, vaksinasi baru dapat dilakukan sebab pengobatan dapat mematikan endospora yang terkandung dalam vaksin
  1. Left Displacement Abomasum (LDA)
  1. Pengertian
Displasia abomasum merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada sapi perah terutama di masa awal laktasi atau beberapa minggu post partus. Displasia abomasum atau lambung geser adalah berpindahnya/bergesernya letak abomasum ke posisi abnormal. Kejadian DA biasanya diawali dengan adanya atoni abomasum dan timbunan gas sehingga abomasum mudah sekali bergeser. Pergeseran letak abomasum bisa ke bagian perut sebelah kiri bisa juga bergeser ke sebelah kanan dan/atau disertai dengan perutaran (Subronto, 1995 dalam veterinerindonesia.com)
  1. Gejala
  • Penurunan nafsu makan
  • Produksi susu turun
  • Feses Lembek
  • Suhu tubuh dan pernafasan relatif normal
  1. Terapi
  • Operasi


CONTOH OBAT HEWAN TERNAK

Daftar obat :
  1. ANTI BAKTERIA 
  2. ANTELMINTIKA & ANTI EKTOPARASIT 
  3. ANALGESIK, ANTIPIRETIKA DAN ANTI INFLAMASI

  1. DEPRESANSIA
  2. VITAMIN


1. ANTI BAKTERIA

1.1. GENTA-100

Pengobatan Infeksi Saluran Pernafasan, Pencernaan dan Perkencingan

KOMPOSISI

Tiap ml Genta-100 mengandung :

Gentamycin base ……………………. 100 mg

SIFAT-SIFAT

Genta-100 merupakan antibiotika aminoglycoside, bersifat bakterisidal, bekerja

dengan menghambat sintesis protein bakteri. Efektif terhadap Mycoplasma,

bakteri gram negatif dan gram positif seperti E. coli, Pasteurella, Haemophilus,
Salmonella, Pseudomonas, Staphylococcus, Streptococcus spp dan lain-lain.

INDIKASI

– Pengobatan penyakit CRD, Infectious, Coryza, Fowl Cholera Colibacillosis dan Salmonellosis pada ayam serta infeksi pada saluran pernafasan, pencernaan

dan perkencingan yang disebabkan oleh infeksi mikroba yang peka terhadap Gentamicin pada sapi, kuda, kambing, domba, anjing, kucing dan babi.

– Mengatasi kematian dini pada DOC.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Injeksi intramuskular

Ayam dewasa : 10 ml + 90 ml NaCl untuk 1000 ekor

DOC : (0,1 ml per ekor DOC)
Sapi, kuda : 1 ml per 25 kg berat badan.
Kambing, domba : 1 ml per 25 kg berat badan.
Babi : 1 ml per 30 kg berat badan.
Anjing, kucing : 0,1 ml per 2 kg berat badan.
Pengobatan dapat diulang tiap hari selama 2 – 4 hari bila perlu.

KEMASAN

Botol 100 ml
DEPTAN RI No. I. 05062918 PKC


1.2. SULFABAC BOLUS

Kemoterapeutika Bolus
Mengobati Endometritis, Metritis dan Pyometra pada Hewan


DESKRIPSI

Sulfabac Bolus merupakan kombinasi antibiotik Sulfadiazine dan Trimethoprim dalam bentuk bolus. Kombinasi antibiotik ini menghasilkan kemampuan bakterisidal. Sulfabac Bolus bekerja dengan cara mengganggu pembentukan asam folat bakteri.

KOMPOSISI

Tiap Bolus mengandung:

Sulfadiazine …………. 2.000 mg

Trimethoprim …………. 400 mg

INDIKASI, DOSIS & CARA PEMAKAIAN

– Pencegahan terhadap penyakit, endometritis, metritis & pyometra:

Sapi, kuda, kerbau: 1 bolus secara intrauterine (post partus)

– Pengobatan penyakit calf diarrhoea, intestinal disease, respiratosry disease, urogenital disease:

Pre-ruminansia (pedet): 0,5 bolus secara oral

SEDIAAN:

Bolus



KEMASAN
Pot isi 20 bolus

KEMENTAN RI No. D 14034745 PKM



1.3. LIMOXIN-200 LA


KOMPOSISI

Tiap ml Limoxin-200 LA mengandung:

Oxytetracycline base …………. 200 mg


SIFAT-SIFAT

Oxytetracycline merupakan antibiotik spektrum luas yang bekerja menghambat sintesis protein bakteri. Efektif terhadap Mycoplasma, bakteri gram positif dan gram negatif seperti: E. coli, Haemophillus, Pasteurella, Salmonella, Staphylococcus, Streptococcus, Campylobacter, Chlamydia , Spirochaeta, Rickettsia spp. dan Protozoa pada sapi, kambing, domba, kuda, babi dan ayam.

INDIKASI

Sapi, kambing, domba : Septicemia epizootica, Pneumonia, Anthrax, Mastitis,

Metritis, Enteritis, Foot root, Actinobacillosis, Actinomycosis dan infeksi bakteri pada saluran perkencingan.

Kuda : Strangles, Pneumonia, Anthrax, Enteritis dan infeksi bakteri pada saluran perkencingan.
kucing : Pneumonia, Leptospirosis, Enteritis, Otitis.
Ayam : CRD kompleks, Infectious Coryza, Fowl Cholera, Colibacillosis, Sinusitis, Sinovitis dan Enteritis.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Injeksi secara intramuskular.

Umum : 1 ml per 10 kg berat badan.

Ayam : 0.2 ml per kg berat badan

Pemakaian dapat diulang setelah 48 jam.

KEMASAN

Botol 100 ml
KEMENTAN RI No. I. 11021077 PKC.1



1.4. PIRIPEN

Penstrep Injeksi


KOMPOSISI

Tiap vial 5,5 g Piripen mengandung:

Streptomycin Sulfate …………… 4 g

Penicillin G Procaine …..1.500.000 IU (1 g = 1.000.000 IU)

INDIKASI

Piripen diindikasikan untuk membasmi penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri gram positif dan gram negatif seperti: arthritis, mastitis, infeksi saluran pernafasan, pencernaan dan saluran kemih.

KONTRA INDIKASI

Jangan diberikan pada:

– Burung peliharaan

– Hewan penderita penyakit ginjal
– Hewan yang hipersensitif terhadan penicillin

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

– Ayam: 137,5 mg per kg berat badan secara intramuskular

– Sapi, kuda, domba: 110 mg per 10 kg berat badan secara intramuskular

– Anjing: 55 mg per kg berat badan secara intramuskular

KETERANGAN

Tiap 5,5 g Piripen dilarutkan ke dalam 10 ml pelarut injeksi

WITHDRAWL TIME

Pemberian obat dihentikan 30 hari sebelum hewan dipotong dan 6 hari sebelum pemerahan susu

CARA PENYIMPANAN

Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar cahaya matahari secara langsung

KEMASAN

Vial 5,5 g, 11 g & 250 g
KEMENTAN RI No. D. 1401174 PKS. 3



1.5. PENSTREP-400

KOMPOSISI

Tiap ml Penstrep-400 mengandung:

Procaine penicillin G ……………………………………….. 200,000 IU

Dihydrostreptomycin sulphate ………………………….. 200 mg

INDIKASI

Pengobatan Arthritis, Mastitis, Septicaemia epizootica, infeksi saluran pernafasan, pencernaan dan perkencingan akibat bakteri gram positif dan gram negatif seperti Campylobacter, Clostridium, Corynebacterium, Erysipelotrix, Listeria, Staphylococcus, Streptococcus spp, E. coli, Pasteurela, Klebsiella, Salmonella dan Haemophilus spp. pada sapi, kambing, domba, babi dan ayam.

Irigasi uterus setelah melahirkan untuk mencegah infeksi.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Penstrep-400 diberikan secara injeksi intramuskular.

Sapi, kambing, domba: 1 ml per 10 kg berat badan.

Ayam : 0.2 ml per kg berat badan.
Pemakaian selama 3 hari.

KEMASAN

Botol 100 ml



1.6. PEN & STREP
KOMPOSISI

Tiap ml Pen & Strep mengandung:

Procain Penicillin G BP …………………. 200.000 IU (200 mg)

Dihydrostreptomycin sulfat BP …………… 250 mg

INDIKASI

Untuk pengobatan infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram positif, gram negatif

KONTRA INDIKASI

Hewan yang hipersensitif terhadap penisilin

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Disuntikan secara intramuskular / subkutan dengan dosis 1 ml per 25 kg BB

WAKTU HENTI OBAT

Daging : 18 hari

Susu : 60 jam

KEMASAN

Botol 100 ml



1.7. COLIBACT INJEKSI

KOMPOSISI:

Tiap ml Colibact Injeksi mengandung:

Sulfadiazine……………………….200 mg

Trimethoprim……………………..40 mg


INDIKASI:

Formula khusus colibact Injeksi merupakan kombinasi dari Sulfadiazine & Trimethoprim dalam bentuk larutan injeksi yang sinergis dengan daya kerja bakterisidal yang sangat efektif terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif seperti: Staphylococcus spp., Streptococcus spp., Bacillus antracis., E Coli, Corynebacterium pyogenes, Haemophilus spp., Pasteurella spp., Klebsiela spp., Salmonella spp., Bordetella bronchiseptica, dll.


DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN:

• Dosis umum: 1 ml/ 16 kg berat badan.

• Untuk hewan-hewan besar seperti: sapi, kerbau, kuda dan babi, bila dosis melebihi 10 ml / ekor penyuntikan dianjurkan pada 2 sisi yang berbeda.

• Untuk hewan-hewan kecil seperti: domba dan kambing. Bila dosis melebihi 5 ml / ekor penyuntikan dianjurkan pada 2 sisi yang berbeda.
• Hewan tidak boleh dipotong untuk konsumsi manusia selama 3 hari, setelah pengobatan terakhir.
• Untuk pengobatan mastitis masa laktasi: 1ml / puting.


KEMASAN:

Botol 20 ml, 50 ml, 100 ml


1.8. BETAMOX LA

KOMPOSISI

Tiap ml Betamox LA mengandung :

Amoxycyllin ………………………………. 150 mg

INDIKASI

Betamox LA diinkasikan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan dan pencernaan akibat bakteri yang peka terhadap amoxycillin seperti E. coli, Pasteurella, Haemophillus, Salmonella, Clostridium, Erysipelotrix, Camphylobacter, Corynebacterium,Staphylococcus dan

Streptococcus spp. pada sapi, kambing, domba, babi, anjing, kucing dan ayam.

Kontra Indikasi

Hewan yang hipersensitif terhadap penisilin

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Disuntikan secara intramuscular pada hewan besar dan intramuscular atau subkutan pada hewan kecil dengan dosis 1 ml/10 kg berat badan

Waktu henti obat

Susu : 60 jam

Daging sapi : 21 hari

Daging babi, domba, kambing : 16 hari

KEMASAN

Botol 100 ml


1.9. TERRAMYCIN LA

KOMPOSISI

Tiap ml Terramycin LA mengandung:

Oxytetracycline …………………. 200 mg

INDIKASI

Antibakteri yang peka terhadap oxytetracylin pada sapi, domba, kambing, rusa, dan unggas

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

IM (domba, sapi, kambing dan rusa) 1 ml / 10 kg berat badan

SC (kelinci, kucing dan unggas) 0,25 ml / kg berat badan

Waktu henti obat untuk daging 14 hari, untuk susu 7 hari

KEMASAN

Botol 10 ml & 100 ml



1.10. VET-OXY SB

KOMPOSISI

Tiap ml Vet-Oxy SB mengandung:

Oxytetracycline ………………. 50 mg

Lidocaine ……………………. 2%

INDIKASI

Mengobati infeksi penyakit bakteri pernafasan dan pencernaan pada unggas, sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, anjing dan kucing.

Peringatan

Pemotongan hewan dapat dilakukan 5 hari setelah pemberian obat dihentikan.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Unggas: 0,5 – 1 ml

Sapi, kerbau, kuda: 4-8 ml/50-100 kg berat badan, tiap kenaikan 50 kg dosis ditambah 4 ml dari dosis sebelumnya.

Babi, domba, kambing: 5 ml/ 50 kg berat badan, tiap kenaikan 25 kg dosis ditambah 1 ml.
Induk babi, domba, kambing 14 ml/100 kg berat badan.
Anjing, kucing: 0,5-2 ml/3-10 kg berat badan.

KEMASAN

Botol 20, 50, 100 ml



1.11 PYROXY

KOMPOSISI

Setiap ml Pyroxy mengandung:

Oxytetracycline HCl ………… 50 mg

Lidocaine …………………. 2 %

INDIKASI

Antibiotika berspektrum luas membasmi penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif, Riketsia, Mycoplasma, Spirochaeta, Actinomycetes pada saluran pernafasan, saluran pencernaan dan urogenital.

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN

• Sapi dan Anak Sapi: 6-8 ml/100 kg berat badan, IM
• Domba, Kambing: 5ml/50 kg berat badan, IM

BENTUK SEDIAAN

Cairan Injeksi

KEMASAN:

Botol 20 ml, 50 ml, 100 ml


2. ANTHELMINTIKA DAN ANTI EKTOPARASIT

2.1. IVERMECRHEIN

KOMPOSISI

Tiap ml IvermecRhein mengandung:

Ivermectin ……………………………………………………………… 10 mg

SIFAT-SIFAT

Melumpuhkan dan membunuh parasit nematoda, araknida dan

artropoda dengan efek yang unik pada sistem saraf parasit berupa hambatan

neuro transmisi sehingga terjadi paralisa yang diikuti kematian.
Memiliki spektrum efikasi yang luas terhadap parasit internal dan
eksternal dengan batas keamanan yang lebar, sehingga sangat ideal dipakai
untuk kontrol parasit ternak.
Injeksi IvermecRhein sangat efektif terhadap segala stadium cacing pada ternak.

INDIKASI

Pengobatan terhadap ektoparasit dan endoparasit seperti cacing pada saluran

pencernaan, cacing paru-paru, cacing hidung, kutu, tungau dan caplak pada

sapi, kambing, domba, babi, anjing dan kucing.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Injeksi subkutan.

Sapi dan kerbau : 1 ml per 50 kg berat badan.

Kambing dan domba : 0.5 ml per 25 kg berat badan.
Babi : 1 ml per 33 kg berat badan.
Anjing dan kucing : 0.02 ml per kg berat badan.

PERHATIAN

Jangan diberikan pada anjing ras collie.

KEMASAN

Botol 50 ml




2.2. ALBENDISSU OS

Anthelmintik Berspektrum Luas


DESKRIPSI

Albendissu OS adalah anthelmintik berspektrum luas yang mengandung ALbendazole 20% dalam bentuk oral suspension. ALBENDISSU OS efektif terhadap telur dan larva cacing gilig (nematoda), cacing pita (cestoda), dan cacing hati (trematoda)

KOMPOSISI

Albendazole ………………. 200 g


INDIKASI

Pengobatan cacing pada ternak sapi, kerbau,kambing,domba dan ayam

Cacing pencernaan : Bunostomum, Cooperia,Chaberyia,Haemonchus,Nematodirus, Strongyloides, Oesophagostumum, Ostertagia dan Trichostrongylus spp.



DOSIS

– Kambing dan Domba

Dosis tanpa cacing hati : 2ml/80 kg BB

Dosis untuk cacing hati : 3ml/80 kg BB
– Sapi dan kerbau
Dosis tanpa cacing hati : 7.5ml/200 kg BB
Dosis untuk cacing hati : 10ml/200 kg BB



PERHATIAN

-Tidak dianjurkan pemberian pada 45 hari pertama kebuntingan sapi dan 30 hari pertama kebuntingan pada domba dan kambing

– Pemberian obat dihentikan pada 14 hari sebelum pemotongan pada sapi dan 10 hari pada domba

KEMASAN

Jerigen 1 Liter


2.3. MECTISAN


KOMPOSISI

Tiap ml Mectisan mengandung:

Ivermectin………………….10 mg


INDIKASI

Pengobatan terhadap ektoparasit dan endoparasit seperti cacing pada saluran pencernaan, cacing paru-paru, cacing hidung, kutu, tungau dan caplak pada sapi, kambing, domba, dan kucing.


DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Injeksi subkutan

Sapi dan kerbau : 2 ml per 100 kg berat badan.

Kambing dan domba : 1 ml per 50 kg berat badan.
Anjing : 0.05 – 0,01 ml per 10 kg berat badan.

PERHATIAN

– Tidak boleh diberikan pada hewan bunting & sapi laktasi

– Pemotongan hewan dapat dilakukan 21 hari setelah pemberian obat dihentikan

KEMASAN

Botol 20 ml, 50 ml & 100 ml


3. ANALGESIK, ANTIPIRETIKA DAN ANTI INFLAMASI



3.1 NOVALDON


KOMPOSISI:

Tiap ml Novaldon mengandung Metampiron 250 mg

Piramidon 50 mg

Lidocain 15 mg


INDIKASI:

Novaldon diindikasikan sebagai Antipiterik, analgesik, antiinflamasi, dan spasmolitik pada kolik intestinal Kontra Indikasi Hewan yang menderitan penyakit jantung, hati, ginjal

PERINGATAN:

Jangan dipakai pada hewan pacu 3-5 hari sebelum lomba

Jangan diberikan bersama dengan fenilbutazon dan klorpromazin

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN:

Melalui injeksi Intra Muskuler

Sapi, kuda 10-20 ml per ekor

Domba, kambing 3-5 ml per ekor
Anjing,kucing 1-2 ml per ekor


KEMASAN

Botol 50 ml

3.2. PHENYLJECT

KOMPOSISI

Tiap ml Phenylject mengandung :

Phenylbutazone…………………………………………………… 200 mg

SIFAT-SIFAT

Phenylbutazone merupakan turunan pyrazolone yang termasuk obat golongan

antipiretik, analgesik dan anti inflamasi non steroid.

Phenylject aman dipakai pada hewan bunting.

INDIKASI

Sebagai antipiretik, analgesik dan anti inflamasi untuk mengatasi kasus arthritis,

bursitis, myositis, neuritis, tendinitis, tendovaginitis, trauma kelahiran, impotensia coeundi, luka pada otot dan nyeri karena luka seperti memar, distorsi, hemoragi dan luksasi pada pedet, sapi, kambing, domba, babi, anjing, dan kucing

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Pemberian secara intra muskular atau intravena

Dosis umum : 1 ml Phenylject® per 10 kg berat badan

KEMASAN

Botol 100 ml
DEPTAN RI No.I. 09033590 PTC


3.3. DEXATOZOON INJEKSI

KOMPOSISI:

Setiap ml mengandung: Dexamethason ……………………………… 0,6 mg

INDIKASI:

Dexatozoon Injeksi diindikasikan sebagai anti radang, anti alergi, dan anti shock. Untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada infeksi persendian (arthritis), infeksi pernafasan dan pencernaan, serta komplikasipersalinan.
DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN:
Diberikan melalui suntikansubkutan dan intramuskuler:

Sapi, kuda : 10 – 30 ml

Kambing, domba : 5 – 10 ml

Kucing, anjing, kelinci : 0,5 – 2 ml

Babi (berat < 40 kg) : 0,5 – 2 ml
Babi (berat 40 – 75 kg) : 3 – 5 ml
Babi (berat > 75 kg) : 5 – 10 ml
Atau sesuai petunjuk dokter hewan.

PERINGATAN

Obat hanya untuk hewan, harus dengan resep dokter hewan.

Simpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jangan diberikan 7 hari sebelum hewan dipotong untuk dikonsumsi dagingnya.

KEMASAN:

Botol 100 ml

4. DEPRESANSIA



4.1. XYLA

KOMPOSISI

Tiap ml Xyla mengandung:

Xylazine base …………………………………… 20 mg

INDIKASI

Premedikasi anastesi umum dan penenang untuk segala situasi dimana sedasi

diperlukan seperti dalam transportasi, partus, hiperaktif, pengobatan kuku/teracak, operasi ringan pada sapi, kuda, babi, kambing, domba, anjing & kucing.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Sapi : intramuskular

– sedasi, operasi kecil : 0.25 ml per 100 kg berat badan

– operasi kecil, hewan berdiri : 0.5 ml per 100 kg berat badan
– opersi besar, hewan rebah : 1.0 ml per 100 kg berat badan
– operasi yang sangat ekstensif : 1.5 ml per 100 kg berat badan

Kuda

– intravena : 4 ml per 100 kg berat badan

– intramuscular : 10 ml  per 100 kg berat badan

– kombinasi dengan halotan/fluotan : 4 ml per 100 kg berat badan (IV)
Domba : 0.15 ml per 10 kg berat badan (IM)

Anjing : 0.15 ml per kg berat badan (IV / IM)

Kucing : 0.15 ml per kg berat badan (IM / SC)

– kombinasi dengan ketamin : 0.1 ml per kg berat badan dan 6 – 10 mg ketamin per kg berat badan

KEMASAN

Botol 50 ml


4.2. CASTRAN

KOMPOSISI

Tiap ml Castran mengandung:

Acepromazine maleate ………………………………..15 mg

INDIKASI

Segala situasi dimana sedasi diperlukan seperti dalam transportasi, mengatasi

berbagai macam stres, hiperaktif, operasi ringan dan preanastesi pada operasi

besar / anastesi umum.

DOSIS & CARA PEMAKAIAN

Castran diberikan secara injeksi intravena atau intramuskular.

Sapi, kuda dan babi:

Sedasi ringan dan premedikasi pada anastesi umum :

Intravena : 0.5 ml per 100 kg berat badan.

Intramuskular : 1 ml per 100 kg berat badan.
Sedasi kuat
Intravena : 1 ml per 100 kg berat badan.
Intramuskular : 2 ml per 100 kg berat badan.

Kucing dan anjing :

Sedasi ringan dan premedikasi pada

anastasi umum : 0.25 ml per 10 kg berat badan.

Sedasi kuat : 0.5 ml per 10 kg berat badan.

KONTRA INDIKASI

Jangan diberikan bersama anastesi lokal (seperti prokain) dan Organofosfat

KEMASAN

Botol 100 ml

5. VITAMIN

BIONPLEX Inj.

Vitamin B-Kompleks Injeksi

Mencegah dan Mengatasi Defisiensi Vitamin B-Kompleks


KOMPOISI

Setiap ml Bionplex Inj mengandung:

Vitamin B1 ………………………………………………………… 3,0 mg

Vitamin B2 ………………………………………………………… 2,0 mg
Vitamin B6 ………………………………………………………… 2,5 mg
Vitamin B12 ……………………………………………………… 2,0 mcg
Nicotinamide ……………………………………….. 30,0 mg
D-Pathenol ……………………………………………………….20,0 mg

INDIKASI

– Memulihkan dan menjaga stamina tubuh

– Memperbaiki metabolisme tubuh

– Memperbaiki gangguan pencernaan (bukan oleh bakteri)
– Memperbaiki sistem pencernaan
– Dalam masa penyembuhan setelah sakit

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN

Penyuntikan secara i.m:

Sapi, kuda: 6 ml / 200 Kg berat badan

Domba, kambing: 3 ml / 40 kg berat badan
Babi : 1 ml / 40 kg berat badan
Anjing, kucing : 0,25 ml / 5 kg berat badan

KEMASAN

Botol 100 ml
KEMENTAN RI No. D 14054833 PKC





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN HIJAUAN PAKAN TERNAK

PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN