MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK
MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK
Rabu, 07-Maret-2018
Materi
1. Mempelajari Penyakit Ternak Besar maupun kecil.
2. Mempelajari Faktor-faktor terjadinya penyakit Hewan.
3. Mencegah dan mengobati penyakit hewan.
Hewan
1. Pangan/Produksi (Sapi, Kambing, Ayam)
Pendekatan Ekonomi, kerena untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
2. Konservasi (Hewan yang di lindungi)
Pendekatan Pelestarian, Karena untuk kekayaan bangsa.
3. Lab (Hewan untuk penelitian, Tikus, dll)
Pendekatan Penelitian, Karena untuk Penelitian.
4. Peliharaan/Pet Animal (Kucing,Anjing)
Pendekatan Kasih Sayang, sebab untuk Peliharaan.
5. Aquatic Animel (Ikan,Udang,dll)
Pendekatan Ekonomi,Pelestarian,Penelitian,Kasih sayang
Ternak
1. Ternak Besar (sapi,kerbau)
2. Ternak Kecil (Kambing,Kelinci)
3. Unggas (Ayam,Itik)
Prinsip Kesehatan
1. Host (Ternak)
2. Agen Penyakit (Mikro organisme dan Parasit)
3. Lingkungan (Kandang)
Catatan
1. Kebutuhan Pakan pada hewan ternak 60~70%.
2. Kesehatan 6% (Jika kesehatan tidak diperhatikan bisa mencapai 60~80%).
3. Domestikasi adalah pemeliharaan hewan liar untuk di ternakkan.
4. Pasturella adalah bakteri yang ada di hidung sapi.
Praktikum
1. Melihat tingkah laku ternak, kondisi umum tubuh bagian luar.
Sapi 1 (Ear tag 10/74)
Kulit : Kusam
Bulu : Tidak mengkilap
Mata : Berair
Hidung : Normal
Mulut : Normal
Rektum : Normal
Vulva : Normal
Perut : Besar
Ambing : Tidak Simetris
Kaki : Normal
Sapi 2 (Ear tag U/13/B)
Kulit : Kusam
Bulu : Tidak mengkilap
Mata : Berair
Hidung : Normal
Mulut : Normal
Rektum : Normal
Vulva : Kering
Ambing : Tidak simetris
Kaki : Kaki X
2. Melihat Kondisi Lingkungan (Hewan, Pakan, Kandang, Kotoran)
- Tempat air minum dan air minum kotor hingga berwarana hijau.
- Kebersihan alas kandang sangat kotor, kotoran sapi jarang dibersihkan.
- Stok pakan tidak strandart.
- Nutrisi pakan tidak standart.
Tempat air minum
Induk dan anak
Pertemuan ke 2
Rabu, 14 - Maret - 2018
MATERI
"Mengetahui Penyakit Karena Infeksius"
INFEKSIUS
1. MIKROBA
- Mikro organisme - Mikro biologi
- Bakterial/Bakteri : (gram (+), Gram (-))
- Viral/Virus : (Anti Viral)
- Fungal/Fungus/Jamur : (Anti Fungi)
2. PARASIT
- Internal : disebabkan oleh Cacing (Trema toda, Nema toda, castoda)
- External : disebabkan oleh (Kutu,Pinjal,Tungau,Camlpak)
CATATAN
- Pasteurella Mostocida
- Bacilus Antrax
- Salmonella sp
- Escheria coli
Contoh Virus
- AI (Alvian Influenza)
- ND (New Castle Desearces)
Contoh Fungal / Fungus
- Asperugilus Nigel
Pemberian Vaksin yang dilemahkan dan diberikan ke ternak bermaksud untuk mensiagakan kekebalan tubuh ternak supaya siap apabila ternak kemasukan virus dari luar.
PRAKTIKUM
Kelompok
- Muhammad Ananng Safi`i
- Ahmat Sigit Hendrianto
- Ivan Milan Ardani
Metode Praktikum
- Mengukur Temperature.
- Mengukur Pulsus.
- Mengukur Respirasi.
A. Sapi Dewasa.
- Temperatur : 38,2 Celcius
- Pulsus : 39 kali/menit
- Respirasi : 22 kali/menit
B. Sapi Pedet.
- Temperatur : 39 Celcius
- Pulsus : 69 kali/menit
- Respirasi : 32 kali/menit
C. Sapi Pedet Sakit.
- Temperatur : 40,2 Celcius
- Pulsus : 58 kali/menit
- Respirasi : 26 kali/menit
Pertemuaan ke 3
Rabu, 21-03-2018
MATERI
"Bakteri"
A. Sejarah Penemuaan Bakteri
Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini meyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukan miskorkop. Setelah abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang. Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antony Van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, Robert Koch.
B. Pengertian Bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium ; Jamak : bakteria) kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Nama Bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang berarti batang kecil. Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan, tumbuhan, atau manusia. Beberapa kelompok bakteri di kenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Pada umumnya bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm yaitu Thiomargarita namibiensis. Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
C. Ciri - ciri bakteri
B. Pengertian Bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium ; Jamak : bakteria) kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Nama Bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang berarti batang kecil. Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan, tumbuhan, atau manusia. Beberapa kelompok bakteri di kenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Pada umumnya bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm yaitu Thiomargarita namibiensis. Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
C. Ciri - ciri bakteri
- Bersel satu dan sangat sederhana.
- Prokariotik.
- Kandungan kromosomnya haploid (n).
- Hidup secara autotrof/heterotrof.
- Memerlukan kelembapan yang tinggi sekitar 85% untuk kehidupannya.
- Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan variasinya.
- Berkembang biak/bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
D. Struktur Bakteri
Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, materi genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid.
1. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di dinding sel.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berkaitan dengan polisakarida (peptidoglikan). Dinding sel terletak di luar membran sel.
3. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein (fosfollpid). Membran sel mengandung enzim respirasi.
4. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
5. Bulu Cambuk (Flagel)
Alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri mendekati makanan atau menjahui jika ada racun atau bahan kimia.
6. Materi Genetik
AND (disebut juga DNA) berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.
7. Ribosom
Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari mikroskop, ribosom terlihat seperti srtuktur kecil yang melingkar, Ribosom berfungsi dalam mensintesis protein.
8. Plasmid
Selain ADN bakteri juga mempunyai plasmid, plasmid juga mampu memperbanyak diri, dalam satu sel bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 plasmid.
E. BERDASARKAN BENTUKNYA
1. Kokus (Coccus)
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat, kokus terbagi
2. Basil (Bacillus)
Bakteri yang berbentuk batang atau silinder
3. Spiral (Spirilum)
Bakteri yang berbentuk lengkung atau spiral.
F. SEL BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF
1. Gram Positif
Gram Positif merupakan bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu dalam proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.
2. Gram Negatif
Gram Negatif merupakan bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah jika diamati dengan mikroskop.
Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, materi genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid.
1. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di dinding sel.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berkaitan dengan polisakarida (peptidoglikan). Dinding sel terletak di luar membran sel.
3. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein (fosfollpid). Membran sel mengandung enzim respirasi.
4. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
5. Bulu Cambuk (Flagel)
Alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri mendekati makanan atau menjahui jika ada racun atau bahan kimia.
6. Materi Genetik
AND (disebut juga DNA) berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.
7. Ribosom
Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari mikroskop, ribosom terlihat seperti srtuktur kecil yang melingkar, Ribosom berfungsi dalam mensintesis protein.
8. Plasmid
Selain ADN bakteri juga mempunyai plasmid, plasmid juga mampu memperbanyak diri, dalam satu sel bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 plasmid.
E. BERDASARKAN BENTUKNYA
1. Kokus (Coccus)
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat, kokus terbagi
2. Basil (Bacillus)
Bakteri yang berbentuk batang atau silinder
3. Spiral (Spirilum)
Bakteri yang berbentuk lengkung atau spiral.
F. SEL BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF
1. Gram Positif
Gram Positif merupakan bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu dalam proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.
2. Gram Negatif
Gram Negatif merupakan bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah jika diamati dengan mikroskop.
Praktikum ke 3
Praktikum ke 3 adalah praktikum pengobatan cacing pada sapi dengan mengguanakan alat DRENCHING GUN atau alat cekok untuk ternak, pengobatan cacing dengan drenching gun selain aman pada ternak juga mudah digunakan mudah mengatur dosis pemakain serta efisien dalam penggunaan.
PENYAKIT PADA TERNAK BESAR
- CEMBRANA
- Pengertian
Penyakit Jembrana merupakan penyakit menular akut
pada sapi Bali yang disebabkan oleh Retrovirus, keluarga lentivirinae
yang termasuk dalam famili retroviridae,
- Gejala
- Ternak sapi mengalami demam tinggi
- Ternak sapi mengalami berkeringat darah
- Diare yang sering bercampur darah,
- mengalami penurunan nafsu makan sehingga kenaikan berat badan sapi terhambat,
- Ternak sapi yang terjangkit seringkali mengalami pendarahan kulit
- Terapi
- Karantina :memelihara ternak sapi yang baru datang di tempat lain
- Isolasi: mengandangkan sapi yang terjangkit penyakit jembrana secara terpisah
- Sanitasi: dengan cara membersihkan kandang
- Penyemprotan Desinfektan:memusnahkan serangga penghisap seperti lalat,caplak dan nyamuk,
- Vaksinasi:agar ternak sapi memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik
- BLOAT
- Pengertian
Bloat tympani adalah pada ternak terjadi karena
adanya timbunan gas yang berlebihan sehinggah rumen ternak
mengembung.
- Gejala
- Ternak sapi kesulitan bernapas lebih sering bernpas melalui mulut.
- Nafsu makanya si sapi menurun derastis,
- Pulsus pada nadi meningkat
- Sapi merasa resah
- Mata sapi merah
- Terapi
Di tusuk oleh kayak jarum agar angin keluar
menempatkan kaki sapi pada tempat yang lebih tinggi, mulut
dibuka dan sepotong kayu dimasukan secara melintang.
Ternak
diberi minum minyak goreng 100-200 ml.
- Malighant Catarrhal Fever
- Pengertian
Penyakit yang bersifat Imunoproliferatif dapat menyebabkan
kematian pada hewan peka yang tergabung pada Ordo Artiodactyla
,yang bersifat fatal yang menyerang sapi yang disebabkan oleh
salah satu anggota grup virus MCF (MCFV)
- Gejala
- Demam, eksudat kental dari mata dan hidung
- Kekeruhan kornea, diare dan gejala saraf
- Gemetar/kejang
- Demam tingi di atas 41 derajat
- Terapi
Pengobatan belum ada, untuk mencegah infeksi sekunder dapat diberikan
antibiotik berspektrum luas, tidak menempatkan kandang ternak sapi
dekat dengan kandang domba. Dianjurkan ternak yang menderita penyakit
ingusan dipotong. Karena diketahui MCF merupakan penyakit
deads-end-host
- Bovine Ephemeral Fever (BEF)
- Pengertian
Penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) disebut juga sebagai
penyakit demam tiga hari yang bersifat akut yang disertai
demam, dengan angka sakit tinggi akan tetapi angka mati rendah.
- Gejala
Bovie Ephemeral Fever (BEF) di temukan demam dengan kenaikan 2~4 °C
dari suhu normal dengan jangka waktu 1~4 hari, dengan ciri-ciri
gemetaran, kehilangan nafsu makan maupun minum, dengan frekuensi
respirasi dan jantung yang meningkat disertai konstipasi atau diare.
- Terapi
Apabila banyak hewan yang terserang, satu atau beberapa penderita
saja dengan klamidiosis, laminitis atau parturien parasis, gangguan
yang terakhir dapat segera disembuhkan dengan jalan injeksi larutan
kalsium.
- Surra (Trypanosomiasis)
- Pengertian
Surra (Trypanosomiasis) adalah penyakit parasit yang
disebabkan oleh protozoa Trypanosoma Evansi yang ditularkan
melalui gigitan lalat penghisap darah (Haematophagus flies).
- Gejala
Gejala klinis yang tampak pada hewan bervariasi tergantung pada
keganasan atau virulensi agen Trypanosoma Evansi, Surra
umumnya berlangsung kronis (Chronic Infection) dengan angka
kematian yang rendah.
- Terapi
- Ternak yang sehat segera dipisahkan dari ternak yang sakit.
- Segera laporkan kepada dinas peternakan setempat.
- Mengikuti program vaksinasi surra yang dilaksanakan oleh dinas peternakan setempat
- PENYAKIT ASIDOSIS RUMEN
- Pengertian
Suatu kondisi patologis yang berhubungan dengan akumulasi asam atau
menipisnya cadangan basa dalam darah dan jaringan tubuh, dan
ditandai dengan kosentrasi ion hidrogen yang meningkat.
- Gejala
- Perut sakit.
- Ternak terliat lesu.
- Gerakan lambat.
- Nafsu makan berkurang.
- Terapi
- Pengaturan pakan
V. Brucellosis
a. Pengertian
Penyakit pada sapi
yang menyerang pada sapi yang mengalami kebuntingan tua
b. Gejala
- Terjadi abortus terutama pada usia kebuntingan 6 – 9 bulan.
- Adanya kotoran yang keluar dari vagina hewan sapi.
- Jika sapi jantan, yang terkena adalah bagian testis dan bisa menybabkan gangguan pada alat reproduksinya.
- Induk yang mengalami keguguran masih membawa kuman Brucella abortus sampai pada masa 2 th.
- Sapi mengalami higroma (pembesaran kantong persendian.
- Terapi
- Selalu berikan tndakan higienis.
- Pemberian vaksinasi dengan strain 19.
- Sapi yang terlanjur terkena sebaiknya segera dijual.
- Tempat yang sudah terkontaminasi harus didesinfeksi.
- Anthrax
- Pengertian
Anthrax atau radang limpa adalah penyakit menular
pada sapi yang paling berbahaya Anthrax bersifat zoonosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacilllus
Anthracis bersifat akut atau
perakut pada bebagai jenis
- Gejala
- suhu tubuh tinggi sekitar 41 - 42 °C
- kehilangan nafsu makan yang mengarah kepada terhentinya produksi susu pada sapi perah
- edema di sekitar leher, hidung, kepala dan scrotum
- sempoyongan, gemetar dan dengan segera timbul kematian
- Terapi
- Segera dilaporkan kepada Dokter Hewan
- Pengobatan dapat menggunakan penisilin, tetrasiklin, dan preparat sulfa
- Apabila pengaruh obat sudah hilang, vaksinasi baru dapat dilakukan sebab pengobatan dapat mematikan endospora yang terkandung dalam vaksin
- Left Displacement Abomasum (LDA)
- Pengertian
Displasia abomasum merupakan salah satu penyakit
yang sering terjadi pada sapi perah terutama di masa awal laktasi
atau beberapa minggu post partus. Displasia abomasum atau lambung
geser adalah berpindahnya/bergesernya letak abomasum ke posisi
abnormal. Kejadian DA biasanya diawali dengan adanya atoni abomasum
dan timbunan gas sehingga abomasum mudah sekali bergeser. Pergeseran
letak abomasum bisa ke bagian perut sebelah kiri bisa juga bergeser
ke sebelah kanan dan/atau disertai dengan perutaran (Subronto, 1995
dalam veterinerindonesia.com)
- Gejala
- Penurunan nafsu makan
- Produksi susu turun
- Feses Lembek
- Suhu tubuh dan pernafasan relatif normal
- Terapi
- Operasi
CONTOH OBAT HEWAN TERNAK
Daftar obat :
Daftar obat :
- ANTI BAKTERIA
- ANTELMINTIKA & ANTI EKTOPARASIT
- ANALGESIK, ANTIPIRETIKA DAN ANTI INFLAMASI
- DEPRESANSIA
- VITAMIN
1. ANTI
BAKTERIA
Pengobatan
Infeksi Saluran Pernafasan, Pencernaan dan Perkencingan
KOMPOSISI
Tiap
ml Genta-100 mengandung :
Gentamycin base …………………….
100 mg
SIFAT-SIFAT
Genta-100
merupakan antibiotika aminoglycoside, bersifat bakterisidal,
bekerja
dengan menghambat sintesis protein bakteri. Efektif
terhadap Mycoplasma,
bakteri gram negatif dan gram positif seperti
E. coli, Pasteurella, Haemophilus,
Salmonella, Pseudomonas,
Staphylococcus, Streptococcus spp dan lain-lain.
INDIKASI
–
Pengobatan penyakit CRD, Infectious, Coryza, Fowl Cholera
Colibacillosis dan Salmonellosis pada ayam serta infeksi pada saluran
pernafasan, pencernaan
dan perkencingan yang disebabkan oleh
infeksi mikroba yang peka terhadap Gentamicin pada sapi, kuda,
kambing, domba, anjing, kucing dan babi.
– Mengatasi kematian
dini pada DOC.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Injeksi intramuskular
Ayam dewasa : 10 ml
+ 90 ml NaCl untuk 1000 ekor
DOC : (0,1 ml per ekor DOC)
Sapi,
kuda : 1 ml per 25 kg berat badan.
Kambing, domba : 1 ml per 25 kg
berat badan.
Babi : 1 ml per 30 kg berat badan.
Anjing, kucing
: 0,1 ml per 2 kg berat badan.
Pengobatan dapat diulang tiap hari
selama 2 – 4 hari bila perlu.
KEMASAN
Botol
100 ml
DEPTAN
RI No. I. 05062918 PKC
1.2. SULFABAC BOLUS
Kemoterapeutika
Bolus
Mengobati Endometritis, Metritis dan Pyometra pada Hewan
DESKRIPSI
Sulfabac
Bolus merupakan kombinasi antibiotik Sulfadiazine dan Trimethoprim
dalam bentuk bolus. Kombinasi antibiotik ini menghasilkan kemampuan
bakterisidal. Sulfabac Bolus bekerja dengan cara mengganggu
pembentukan asam folat bakteri.
KOMPOSISI
Tiap
Bolus mengandung:
Sulfadiazine …………. 2.000 mg
Trimethoprim
…………. 400 mg
INDIKASI,
DOSIS & CARA PEMAKAIAN
– Pencegahan terhadap penyakit,
endometritis, metritis & pyometra:
Sapi, kuda, kerbau: 1 bolus
secara intrauterine (post partus)
–
Pengobatan penyakit calf diarrhoea, intestinal disease, respiratosry
disease, urogenital disease:
Pre-ruminansia (pedet): 0,5 bolus
secara oral
SEDIAAN:
Bolus
KEMASAN
Pot
isi 20 bolus
KEMENTAN
RI No. D 14034745 PKM
1.3. LIMOXIN-200 LA
KOMPOSISI
Tiap
ml Limoxin-200 LA mengandung:
Oxytetracycline base ………….
200 mg
SIFAT-SIFAT
Oxytetracycline
merupakan antibiotik spektrum luas yang bekerja menghambat sintesis
protein bakteri. Efektif terhadap Mycoplasma, bakteri gram positif
dan gram negatif seperti: E. coli, Haemophillus, Pasteurella,
Salmonella, Staphylococcus, Streptococcus, Campylobacter, Chlamydia ,
Spirochaeta, Rickettsia spp. dan Protozoa pada sapi, kambing, domba,
kuda, babi dan ayam.
INDIKASI
Sapi,
kambing, domba : Septicemia epizootica, Pneumonia, Anthrax,
Mastitis,
Metritis, Enteritis, Foot root, Actinobacillosis,
Actinomycosis dan infeksi bakteri pada saluran perkencingan.
Kuda
: Strangles, Pneumonia, Anthrax, Enteritis dan infeksi bakteri pada
saluran perkencingan.
kucing : Pneumonia, Leptospirosis,
Enteritis, Otitis.
Ayam : CRD kompleks, Infectious Coryza, Fowl
Cholera, Colibacillosis, Sinusitis, Sinovitis dan Enteritis.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Injeksi secara intramuskular.
Umum
: 1 ml per 10 kg berat badan.
Ayam : 0.2 ml per kg berat
badan
Pemakaian dapat diulang setelah 48 jam.
KEMASAN
Botol
100 ml
KEMENTAN
RI No. I. 11021077 PKC.1
1.4. PIRIPEN
Penstrep
Injeksi
KOMPOSISI
Tiap
vial 5,5 g Piripen mengandung:
Streptomycin Sulfate ……………
4 g
Penicillin G Procaine …..1.500.000 IU (1 g = 1.000.000 IU)
INDIKASI
Piripen
diindikasikan untuk membasmi penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri gram positif dan gram negatif seperti: arthritis, mastitis,
infeksi saluran pernafasan, pencernaan dan saluran kemih.
KONTRA INDIKASI
Jangan
diberikan pada:
– Burung peliharaan
– Hewan penderita
penyakit ginjal
– Hewan yang hipersensitif terhadan penicillin
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
– Ayam: 137,5 mg per kg berat badan secara
intramuskular
– Sapi, kuda, domba: 110 mg per 10 kg berat badan
secara intramuskular
– Anjing: 55 mg per kg berat badan secara
intramuskular
KETERANGAN
Tiap
5,5 g Piripen dilarutkan ke dalam 10 ml pelarut injeksi
WITHDRAWL
TIME
Pemberian obat dihentikan 30 hari sebelum hewan dipotong dan
6 hari sebelum pemerahan susu
CARA
PENYIMPANAN
Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari
sinar cahaya matahari secara langsung
KEMASAN
Vial
5,5 g, 11 g & 250 g
KEMENTAN
RI No. D. 1401174 PKS. 3
1.5. PENSTREP-400
KOMPOSISI
Tiap
ml Penstrep-400 mengandung:
Procaine penicillin G
……………………………………….. 200,000
IU
Dihydrostreptomycin sulphate …………………………..
200 mg
INDIKASI
Pengobatan
Arthritis, Mastitis, Septicaemia epizootica, infeksi saluran
pernafasan, pencernaan dan perkencingan akibat bakteri gram positif
dan gram negatif seperti Campylobacter, Clostridium, Corynebacterium,
Erysipelotrix, Listeria, Staphylococcus, Streptococcus spp, E. coli,
Pasteurela, Klebsiella, Salmonella dan Haemophilus spp. pada sapi,
kambing, domba, babi dan ayam.
Irigasi uterus setelah melahirkan
untuk mencegah infeksi.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Penstrep-400 diberikan secara injeksi
intramuskular.
Sapi, kambing, domba: 1 ml per 10 kg berat
badan.
Ayam : 0.2 ml per kg berat badan.
Pemakaian selama 3
hari.
KEMASAN
Botol
100 ml
1.6. PEN & STREP
KOMPOSISI
Tiap
ml Pen & Strep mengandung:
Procain Penicillin G BP ………………….
200.000 IU (200 mg)
Dihydrostreptomycin sulfat BP ……………
250 mg
INDIKASI
Untuk
pengobatan infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram
positif, gram negatif
KONTRA INDIKASI
Hewan
yang hipersensitif terhadap penisilin
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Disuntikan secara intramuskular / subkutan
dengan dosis 1 ml per 25 kg BB
WAKTU
HENTI OBAT
Daging : 18 hari
Susu : 60 jam
KEMASAN
Botol
100 ml
1.7. COLIBACT INJEKSI
KOMPOSISI:
Tiap
ml Colibact Injeksi mengandung:
Sulfadiazine……………………….200
mg
Trimethoprim……………………..40 mg
INDIKASI:
Formula
khusus colibact Injeksi merupakan kombinasi dari Sulfadiazine &
Trimethoprim dalam bentuk larutan injeksi yang sinergis dengan daya
kerja bakterisidal yang sangat efektif terhadap bakteri Gram-positif
dan Gram-negatif seperti: Staphylococcus spp., Streptococcus spp.,
Bacillus antracis., E Coli, Corynebacterium pyogenes, Haemophilus
spp., Pasteurella spp., Klebsiela spp., Salmonella spp., Bordetella
bronchiseptica, dll.
DOSIS
DAN CARA PEMAKAIAN:
• Dosis umum: 1 ml/ 16 kg berat badan.
•
Untuk hewan-hewan besar seperti: sapi, kerbau, kuda dan babi, bila
dosis melebihi 10 ml / ekor penyuntikan dianjurkan pada 2 sisi yang
berbeda.
• Untuk hewan-hewan kecil seperti: domba dan kambing.
Bila dosis melebihi 5 ml / ekor penyuntikan dianjurkan pada 2 sisi
yang berbeda.
• Hewan tidak boleh dipotong untuk konsumsi
manusia selama 3 hari, setelah pengobatan terakhir.
• Untuk
pengobatan mastitis masa laktasi: 1ml / puting.
KEMASAN:
Botol
20 ml, 50 ml, 100 ml
1.8. BETAMOX LA
KOMPOSISI
Tiap
ml Betamox LA mengandung :
Amoxycyllin ……………………………….
150 mg
INDIKASI
Betamox
LA diinkasikan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan dan
pencernaan akibat bakteri yang peka terhadap amoxycillin seperti E.
coli, Pasteurella, Haemophillus, Salmonella, Clostridium,
Erysipelotrix, Camphylobacter, Corynebacterium,Staphylococcus
dan
Streptococcus spp. pada sapi, kambing, domba, babi, anjing,
kucing dan ayam.
Kontra
Indikasi
Hewan yang hipersensitif terhadap penisilin
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Disuntikan secara intramuscular pada hewan
besar dan intramuscular atau subkutan pada hewan kecil dengan dosis 1
ml/10 kg berat badan
Waktu
henti obat
Susu : 60 jam
Daging sapi : 21 hari
Daging babi,
domba, kambing : 16 hari
KEMASAN
Botol
100 ml
1.9. TERRAMYCIN LA
KOMPOSISI
Tiap
ml Terramycin LA mengandung:
Oxytetracycline ………………….
200 mg
INDIKASI
Antibakteri
yang peka terhadap oxytetracylin pada sapi, domba, kambing, rusa, dan
unggas
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
IM (domba, sapi, kambing dan rusa) 1 ml / 10
kg berat badan
SC (kelinci, kucing dan unggas) 0,25 ml / kg berat
badan
Waktu henti obat untuk daging 14 hari, untuk susu 7 hari
KEMASAN
Botol
10 ml & 100 ml
1.10. VET-OXY SB
KOMPOSISI
Tiap
ml Vet-Oxy SB mengandung:
Oxytetracycline ………………. 50
mg
Lidocaine ……………………. 2%
INDIKASI
Mengobati
infeksi penyakit bakteri pernafasan dan pencernaan pada unggas, sapi,
kerbau, kuda, domba, kambing, anjing dan kucing.
Peringatan
Pemotongan
hewan dapat dilakukan 5 hari setelah pemberian obat dihentikan.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Unggas: 0,5 – 1 ml
Sapi, kerbau, kuda:
4-8 ml/50-100 kg berat badan, tiap kenaikan 50 kg dosis ditambah 4 ml
dari dosis sebelumnya.
Babi, domba, kambing: 5 ml/ 50 kg berat
badan, tiap kenaikan 25 kg dosis ditambah 1 ml.
Induk babi, domba,
kambing 14 ml/100 kg berat badan.
Anjing, kucing: 0,5-2 ml/3-10 kg
berat badan.
KEMASAN
Botol
20, 50, 100 ml
1.11 PYROXY
KOMPOSISI
Setiap
ml Pyroxy mengandung:
Oxytetracycline HCl ………… 50
mg
Lidocaine …………………. 2 %
INDIKASI
Antibiotika
berspektrum luas membasmi penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram
positif dan negatif, Riketsia, Mycoplasma, Spirochaeta, Actinomycetes
pada saluran pernafasan, saluran pencernaan dan urogenital.
DOSIS
DAN CARA PEMAKAIAN
• Sapi dan Anak Sapi: 6-8 ml/100 kg berat
badan, IM
• Domba, Kambing: 5ml/50 kg berat badan, IM
BENTUK
SEDIAAN
Cairan Injeksi
KEMASAN:
Botol
20 ml, 50 ml, 100 ml
2.
ANTHELMINTIKA DAN ANTI EKTOPARASIT
KOMPOSISI
Tiap
ml IvermecRhein mengandung:
Ivermectin ………………………………………………………………
10 mg
SIFAT-SIFAT
Melumpuhkan
dan membunuh parasit nematoda, araknida dan
artropoda dengan efek
yang unik pada sistem saraf parasit berupa hambatan
neuro
transmisi sehingga terjadi paralisa yang diikuti kematian.
Memiliki
spektrum efikasi yang luas terhadap parasit internal dan
eksternal
dengan batas keamanan yang lebar, sehingga sangat ideal dipakai
untuk
kontrol parasit ternak.
Injeksi IvermecRhein sangat efektif
terhadap segala stadium cacing pada ternak.
INDIKASI
Pengobatan
terhadap ektoparasit dan endoparasit seperti cacing pada
saluran
pencernaan, cacing paru-paru, cacing hidung, kutu, tungau
dan caplak pada
sapi, kambing, domba, babi, anjing dan kucing.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Injeksi subkutan.
Sapi dan kerbau : 1 ml
per 50 kg berat badan.
Kambing dan domba : 0.5 ml per 25 kg berat
badan.
Babi : 1 ml per 33 kg berat badan.
Anjing dan kucing :
0.02 ml per kg berat badan.
PERHATIAN
Jangan
diberikan pada anjing ras collie.
KEMASAN
Botol
50 ml
2.2. ALBENDISSU OS
Anthelmintik
Berspektrum Luas
DESKRIPSI
Albendissu
OS adalah anthelmintik berspektrum luas yang mengandung ALbendazole
20% dalam bentuk oral suspension. ALBENDISSU OS efektif terhadap
telur dan larva cacing gilig (nematoda), cacing pita (cestoda), dan
cacing hati (trematoda)
KOMPOSISI
Albendazole
………………. 200 g
INDIKASI
Pengobatan
cacing pada ternak sapi, kerbau,kambing,domba dan ayam
Cacing
pencernaan : Bunostomum, Cooperia,Chaberyia,Haemonchus,Nematodirus,
Strongyloides, Oesophagostumum, Ostertagia dan Trichostrongylus spp.
DOSIS
–
Kambing dan Domba
Dosis tanpa cacing hati : 2ml/80 kg BB
Dosis
untuk cacing hati : 3ml/80 kg BB
– Sapi dan kerbau
Dosis
tanpa cacing hati : 7.5ml/200 kg BB
Dosis untuk cacing hati :
10ml/200 kg BB
PERHATIAN
-Tidak
dianjurkan pemberian pada 45 hari pertama kebuntingan sapi dan 30
hari pertama kebuntingan pada domba dan kambing
– Pemberian obat
dihentikan pada 14 hari sebelum pemotongan pada sapi dan 10 hari pada
domba
KEMASAN
Jerigen
1 Liter
2.3. MECTISAN
KOMPOSISI
Tiap
ml Mectisan mengandung:
Ivermectin………………….10 mg
INDIKASI
Pengobatan
terhadap ektoparasit dan endoparasit seperti cacing pada saluran
pencernaan, cacing paru-paru, cacing hidung, kutu, tungau dan caplak
pada sapi, kambing, domba, dan kucing.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Injeksi
subkutan
Sapi dan kerbau : 2 ml per 100 kg berat badan.
Kambing
dan domba : 1 ml per 50 kg berat badan.
Anjing : 0.05 – 0,01
ml per 10 kg berat badan.
PERHATIAN
–
Tidak boleh diberikan pada hewan bunting & sapi laktasi
–
Pemotongan hewan dapat dilakukan 21 hari setelah pemberian obat
dihentikan
KEMASAN
Botol
20 ml, 50 ml & 100 ml
3. ANALGESIK, ANTIPIRETIKA
DAN ANTI INFLAMASI
3.1 NOVALDON
KOMPOSISI:
Tiap
ml Novaldon mengandung Metampiron 250 mg
Piramidon 50 mg
Lidocain
15 mg
INDIKASI:
Novaldon
diindikasikan sebagai Antipiterik, analgesik, antiinflamasi, dan
spasmolitik pada kolik intestinal Kontra Indikasi Hewan yang
menderitan penyakit jantung, hati, ginjal
PERINGATAN:
Jangan
dipakai pada hewan pacu 3-5 hari sebelum lomba
Jangan diberikan
bersama dengan fenilbutazon dan klorpromazin
DOSIS
DAN CARA PEMAKAIAN:
Melalui
injeksi Intra Muskuler
Sapi, kuda 10-20 ml per ekor
Domba,
kambing 3-5 ml per ekor
Anjing,kucing 1-2 ml per ekor
KEMASAN
Botol
50 ml
KOMPOSISI
Tiap
ml Phenylject mengandung :
Phenylbutazone……………………………………………………
200 mg
SIFAT-SIFAT
Phenylbutazone
merupakan turunan pyrazolone yang termasuk obat golongan
antipiretik,
analgesik dan anti inflamasi non steroid.
Phenylject aman dipakai
pada hewan bunting.
INDIKASI
Sebagai
antipiretik, analgesik dan anti inflamasi untuk mengatasi kasus
arthritis,
bursitis, myositis, neuritis, tendinitis,
tendovaginitis, trauma kelahiran, impotensia coeundi, luka pada otot
dan nyeri karena luka seperti memar, distorsi, hemoragi dan luksasi
pada pedet, sapi, kambing, domba, babi, anjing, dan kucing
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Pemberian secara intra muskular atau
intravena
Dosis umum : 1 ml Phenylject® per 10 kg berat badan
KEMASAN
Botol
100 ml
DEPTAN
RI No.I. 09033590 PTC
3.3. DEXATOZOON
INJEKSI
KOMPOSISI:
Setiap
ml mengandung: Dexamethason ……………………………… 0,6
mg
INDIKASI:
Dexatozoon
Injeksi diindikasikan sebagai anti radang, anti alergi, dan anti
shock. Untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada infeksi persendian
(arthritis), infeksi pernafasan dan pencernaan, serta
komplikasipersalinan.
DOSIS
DAN CARA PEMAKAIAN:
Diberikan
melalui suntikansubkutan dan intramuskuler:
Sapi,
kuda : 10 – 30 ml
Kambing, domba : 5 – 10 ml
Kucing,
anjing, kelinci : 0,5 – 2 ml
Babi (berat < 40 kg) : 0,5 – 2
ml
Babi (berat 40 – 75 kg) : 3 – 5 ml
Babi (berat > 75
kg) : 5 – 10 ml
Atau sesuai petunjuk dokter hewan.
PERINGATAN
Obat
hanya untuk hewan, harus dengan resep dokter hewan.
Simpan di
tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Jauhkan
dari jangkauan anak-anak.
Jangan diberikan 7 hari sebelum hewan
dipotong untuk dikonsumsi dagingnya.
KEMASAN:
Botol
100 ml
4. DEPRESANSIA
4.1. XYLA
KOMPOSISI
Tiap
ml Xyla mengandung:
Xylazine base ……………………………………
20 mg
INDIKASI
Premedikasi
anastesi umum dan penenang untuk segala situasi dimana
sedasi
diperlukan seperti dalam transportasi, partus, hiperaktif,
pengobatan kuku/teracak, operasi ringan pada sapi, kuda, babi,
kambing, domba, anjing & kucing.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Sapi : intramuskular
– sedasi, operasi
kecil : 0.25 ml per 100 kg berat badan
– operasi kecil, hewan
berdiri : 0.5 ml per 100 kg berat badan
– opersi besar, hewan
rebah : 1.0 ml per 100 kg berat badan
– operasi yang sangat
ekstensif : 1.5 ml per 100 kg berat badan
Kuda
–
intravena : 4 ml per 100 kg berat badan
– intramuscular : 10 ml
per 100 kg berat badan
– kombinasi dengan halotan/fluotan
: 4 ml per 100 kg berat badan (IV)
Domba
: 0.15 ml per 10 kg berat badan (IM)
Anjing
: 0.15 ml per kg berat badan (IV / IM)
Kucing : 0.15 ml per kg
berat badan (IM / SC)
– kombinasi dengan ketamin : 0.1 ml per kg
berat badan dan 6 – 10 mg ketamin per kg berat badan
KEMASAN
Botol
50 ml
4.2. CASTRAN
KOMPOSISI
Tiap
ml Castran mengandung:
Acepromazine maleate ………………………………..15
mg
INDIKASI
Segala
situasi dimana sedasi diperlukan seperti dalam transportasi,
mengatasi
berbagai macam stres, hiperaktif, operasi ringan dan
preanastesi pada operasi
besar / anastesi umum.
DOSIS
& CARA PEMAKAIAN
Castran diberikan secara injeksi intravena
atau intramuskular.
Sapi,
kuda dan babi:
Sedasi ringan dan premedikasi pada anastesi umum
:
Intravena : 0.5 ml per 100 kg berat badan.
Intramuskular : 1
ml per 100 kg berat badan.
Sedasi kuat
Intravena : 1 ml per 100
kg berat badan.
Intramuskular : 2 ml per 100 kg berat badan.
Kucing
dan anjing :
Sedasi ringan dan premedikasi pada
anastasi umum :
0.25 ml per 10 kg berat badan.
Sedasi kuat : 0.5 ml per 10 kg
berat badan.
KONTRA
INDIKASI
Jangan diberikan bersama
anastesi lokal (seperti prokain) dan Organofosfat
KEMASAN
Botol
100 ml
5. VITAMIN
5. VITAMIN
BIONPLEX Inj.
Vitamin
B-Kompleks Injeksi
Mencegah dan Mengatasi Defisiensi Vitamin
B-Kompleks
KOMPOISI
Setiap
ml Bionplex Inj mengandung:
Vitamin B1 …………………………………………………………
3,0 mg
Vitamin B2 …………………………………………………………
2,0 mg
Vitamin B6 …………………………………………………………
2,5 mg
Vitamin B12 ………………………………………………………
2,0 mcg
Nicotinamide ………………………………………..
30,0 mg
D-Pathenol ……………………………………………………….20,0
mg
INDIKASI
–
Memulihkan dan menjaga stamina tubuh
– Memperbaiki metabolisme
tubuh
– Memperbaiki gangguan pencernaan (bukan oleh bakteri)
–
Memperbaiki sistem pencernaan
– Dalam masa penyembuhan setelah
sakit
DOSIS
DAN CARA PEMAKAIAN
Penyuntikan
secara i.m:
Sapi, kuda: 6 ml / 200 Kg berat badan
Domba,
kambing: 3 ml / 40 kg berat badan
Babi : 1 ml / 40 kg berat
badan
Anjing, kucing : 0,25 ml / 5 kg berat badan
KEMASAN
Botol
100 ml
KEMENTAN
RI No. D 14054833 PKC
Komentar
Posting Komentar